Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat memberikan pandangan pada acara diskusi di Jakarta, Sabtu (16/4/2016). Diskusi ini membahas tema "Pro Kontra Audit Sumber Waras". FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merespon kabar adanya pasukan perdamaian Indonesia yang tergabung dalam anggota misi perdamaian (UNAMID) di Darfur, yang tertangkap pada Jumat (20/1) di Bandara Al Fashir, Sudan.

Para pasukan tersebut ditangkap lantaran mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi yang disamarkan seperti mineral berharga.

“Kalau memang benar terjadi seperti itu saya kira harus dikenakan sanksi yang berat. Karena ini terkait juga nama baik Indonesia dan tentu mengganggu reputasi kita, khususnya di pasukan perdamaian internasional,” kata Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (23/1).

Ketika ditanyakan apakah penyelundupan itu murni tindakan oknum atau ada dugaan dilakukan atas perintah, ia menjawab jika kejahatan itu diyakininya dilakukan oknum tertentu.

“Saya yakin pasti itu merupakan tindakan oknum, tidak mungkin tindakan institusional. Karena itu resikonya terlalu besar ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan situasi sehingga melakukan kejahatan penyelundupan,” sebut dia.

Sehingga, sambung politikus Gerindra itu, perlu diteliti kembali lantaran jumlah penyelundupan yang dilakukan dalam jumlah yang besar.

“Itu tadi mungkin perlu diteliti, kita perlu pro aktif karena menyangkut nama baik, apakah ini oknum, keyakinan saya oknum ini,”

“Kita perlu melakukan tindakan pro aktif dulu dalam arti menonaktifkan (oknum tersebut) sampai masalah ini bisa tuntas,” tandas dia.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang