Jakarta, Aktual.com – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) harus mencapai 1-2% dari produk domestik bruto (PDB).

Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar dalam debat capres, di mana ia menyoroti pentingnya meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia dengan teknologi tinggi.

“Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata cyber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom, dan itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan itu 1-2% dari PDB,” ungkapnya dalam Debat Ketiga Capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Ganjar juga menekankan perlunya penataan gelar pasukan dengan menghubungkannya dengan proyek Indonesia Knowledge Hub (IKN).

Menurutnya, IKN menjadi pusat gravitasi yang menjadi bagian dari antisipasi dalam dinamika tarung global antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

“Sistem pertahanan rakyat semesta harus didorong, dan kita perlu pertahanan yang betul-betul berlapis serta menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai satu kesatuan,” kata Ganjar.

Anggaran pertahanan untuk Kementerian Pertahanan pada tahun 2024 telah diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2023 tentang APBN 2024 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2023.

Total anggaran Kemenhan mencapai Rp139,27 triliun, termasuk belanja pegawai, barang, dan belanja modal.

Ganjar Pranowo menekankan perlunya meningkatkan alokasi anggaran tersebut untuk mencapai kemajuan dalam pertahanan Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah