Bandung, Aktual.com – Dalam rangka mempererat hubungan, sukarelawan Alumni Muda UNPAD-ITB-UPI atau Ganjar Creativity melakukan konsolidasi ke sejumlah komunitas.
Salah satu yang dilakukannya dengan melakukan Sunmori bersama Komunitas Motor Ownrules Bandung pada Minggu (3/9).
“Jadi, kenapa kami melakukan aktivitas sunmori bersama komunitas motor karena di Kota Bandung ini kan terkenal dengan otomotifnya, di mana komunitas-komunitas motor di kota Bandung luar biasa banyaknya dan di dominasi oleh para pemuda yang notabene awam dengan perpolitikan di Indonesia, makannya kita datang ke sini, untuk bersilaturahmi mengenalkan Pak Ganjar dan melakukan diskusi serta pemahaman positif tentang pesta demokrasi 2024 mendatang,” ujar Koordinator Ganjar Creativity Wilayah Jawa Barat, Dicki Fauzia Rachman.
Berkumpul sejak pagi hari, puluhan warga yang tergabung dalam Komunitas Ownrules berkumpul dan memulai sunmori di Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, melewati jalan utama Gedung Sate dan mengakhiri rute sunmori di Dago Pakar Bandung dengan melakukan diskusi bersama komunitas motor.
Menurut Dicki, warga nampak antusias mengikuti rangkaian acara tersebut. Selain karena hobi, aktifitas tersebut dilakukan sebagai bagian dukungan dari komunitas motor tersebut dalam menggelorakan dukungannya terhadap sosok Ganjar Pranowo.
“Alhamdullilah dengan respons yang sangat baik. Selain komunikasi di awal yang sudah terjalin, sepanjang acara kita melakukan koordinasi hingga diakhiri dengan acara diskusi. Banyak pertanyaan, usulan dan harapan kepada Pak Ganjar Pranowo,” lanjut Dicki.
Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mengkampanyekan keselamatan dalam berkendara kepada masyarakat pengguna jalanan di kota Bandung.
“Dengan berkegiatan tersebut, kami menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga keselamatan dalam berkendara dengan memberikan contoh atribut lengkap berkendara dan saling menghargai antar pengemudi di jalanan,” ucap Dicki.
Sepanjang proses diskusi berlangsung, Dicki mengaku menemui beberapa persoalan yang timbul dari sudut pandang komunitas motor tersebut.
Salah satunya, yakni persoalan dari sarana prasarana. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Dicki mengaku menampung segala bentuk persoalan dan berupaya untuk mengakomodir segala kebutuhan dalam menunjang aktifitas komunitas.
“Kota Bandung ini mayoritas masyarakat menyukai otomotif tapi sarana dan prasarana masih kurang memadai, itu yang menjadi harapan komunitas untuk di wadahi sehingga, kreatifitas dan kemampuannya bisa tersalurkan,” pungkas Dicki.
Artikel ini ditulis oleh: