Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Senarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyampaikan pesan terkait pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Ganjar mengajak seluruh pihak untuk mengampanyekan terselenggaranya pemilihan yang damai dan menjunjung tinggi persatuan.

Hal itu disampaikan Ganjar, saat menghadiri HUT Tribun Jateng yang ke-10 di Hotel Santika, Kota Semarang pada Kamis (25/5) siang. Acara tersebut bertema ‘Berebut Lumbung Suara di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional’.

HUT Tribun Jateng juga turut dihadiri perwakilan partai peserta kontestasi pemilu 2024, mahasiswa hingga caleg.

“Ini cerita bagus pas ulang tahun Tribun yang ke-10 di Jawa Tengah ini membuka cerita politik. Kira-kira Jawa Tengah sebagai lumbung suara itu akan diperebutkan seperti apa dan menampilkan banyak tokoh banyak anggota DPD RI, yang sudah jadi anggota DPD,” ujar Ganjar di lokasi.

Mantan anggota DPR RI itu menyampaikan, semua peserta pemilu termasuk pendukung-pendukungnya harus menjaga kondusivitas agar masyarakat dapat mengikuti dan mencontoh dengan baik.

Selain itu, Ganjar juga mengimbau seluruh insan jurnalistik untuk membantu mengampanyekan pemilu damai dan tetap menjaga netralitas.

“Saya berpesan, karena kita ikut pemilu itu bukan baru sekarang dan sudah berkali-kali, maka penting kita untuk menjaga, menjaga kondusivitas, menjaga perasaan ternyata semua sudah tersaji dengan baik,” kata Ganjar.

“Statement juga akan diniliai. Mana statement yang menyejukkan, mana statement yang mengcounter tapi edukasi, mana yang hoaks, mana yang black campaign yang ini menurut saya mesti kita kurangi,” lanjut Ganjar.

Ganjar sendiri sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024, selalu mengingatkan para pendukungnya untuk tidak melakukan kampanye negatif, tidak menyebarkan hoaks dan tidak melakukan black campaign.

Gubernur Jawa Tengah dua periode itu selalu meminta pendukungnya untuk tidak membalas serangan hoaks dan black campaign dengan tindakan serupa.

Menurutnya, lebih baik para pendukung menyajikan data dan fakta yang ada, serta adu program dan kebijakan. Sehingga masyarakat akan dapat menentukan pilhannya dengan baik.

“Lebih baik tampilkan data-data, silahkan istilahnya kalau dipukul, pukul dengan data, sehingga negative campaign dipositifkan yang lain. Tapi hoaks jangan, apalagi yang sifatnya terlalu personal,” imbau Ganjar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu