Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, predikat Kota Layak Anak yang disandang sejumlah daerah, jangan hanya jargon tapi harus ada diikuti dengan aksi nyata.
“Kepala daerah atau para pejabat jangan hanya jargon atau gembar-gembor ‘ayo kita lindungi anak’, tapi laksanakan dan harus ada aksi nyata,” katanya di Semarang, Kamis (27/10).
Menurut Ganjar, pada era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang, anak rentan menjadi korban beragam tindak kejahatan. “Anak butuh banyak perhatian baik dari keluarga maupun orang-orang di sekitarnya.”
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meminta agar ajakan menjadi Kota Layak Anak jangan dengan cara-cara yang ‘jadul’, tapi dengan paradigma baru yang mampu menyentuh atau dirasakan langsung oleh anak-anak.
“Kota Surakarta sebagai Kota Layak Anak, kemudian wali kota menyapa anak-anak, jalan-jalan bareng di taman, menyiram tanaman sambil bernyanyi bersama dan semua bergembira, maka itu bukan hanya cerita melainkan pada kenyataannya seperti itulah Kota Layak Anak.”
Sebagai upaya mewujudkan Kota Layak Anak, kata Ganjar, semua pihak harus membiarkan anak-anak berada pada suasana senang, memberikan waktu sebaik mungkin untuk bertemu, dan berkumpul dengan keluarga.
“Para guru juga harus kreatif, kalau perlu setiap Jumat atau hari tertentu kegiatan belajar dan mengajar tidak dilaksanakan di dalam kelas atau dilakukan di luar sekolah,” ujarnya.
Pelajaran olahraga bisa dilaksanakan di pusat olahraga, pendidikan kewarganegaraan dilakukan dengan berkunjung ke kantor kelurahan, kecamatan, atau kantor gubernur.
“Saya justru sangat senang sekali kalau pada waktu-waktu tertentu ada murid sekolah yang datang ke sini (kantor gubernur), mengenalkan tentang pemerintahan, apa saja tugas maupun bagaimana kerja gubernur,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu