Sukabumi, Aktual.com – Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat penegakkan hukum di Indonesia ketika menjadi Presiden-Wakil Presiden RI.
Hal itu diungkapkan Ulama hingga kiai pimpinan ponpes di Sukabumi dan Cianjur yang berjejaring dalam Jaringan Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia.
“Kita harapkan ekonomi semakin maju, kemudian penegakkan hukum juga lebih kuat agar warga masyarakat terbantu,” kata KH Kamaludin dalam halaqah kebangsaan di Ponpes Riyadhotul Ikhlas, Kampung Cikareo RT 002/007, Desa Parakansalak, Kecamatan Prakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Minggu (12/11/2023).
KH Kamaludin menjelaskan, pihaknya menilai Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin merakyat yang mengagas program-program kerakyatan terbaik selama memimpin Jawa Tengah (Jateng) dua periode.
Selain itu, kata KH Kamaludin, Ganjar punya karakter tegas dan berani yang cocok untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan sebagai Presiden RI periode 2024 – 2029.
“Kemudian kepada calon wakil presiden kita Bapak Mahfud, beliau berkomitmen dalam penegakkan hukum. Mudah-mudahan ini yang menjadi harapan semua,” kata dia.
KH Deden Sulaiman selaku Pimpinan Ponpes Darul Misbah menyampaikan bahwa Ganjar-Mahfud mampu membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Apalagi pasangan ini punya pengalaman lengkap di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Pengalaman tersebut dikatakan KH Deden sebagai modal berharga untuk mensejahterakan masyarakat kecil. Salah satunya juga memajukan pondok pesantren di Indonesia.
“Melihat dari latar belakangnya, terus dari karakteristik beliau-beliau itu saya yakin bisa mewakili, merepresentasikan harapan masyarakat terutama pondok pesantren,” tuturnya.
KH Deden berharap, Ganjar-Mahfud selalu memerhatikan masyarakat kecil, termasuk para ulama, kiai, dan santri di pesantren-pesantren. Terlebih mereka yang berada di wilayah terpencil Indonesia.
“Harapan kami sebagai warga masyarakat dan pondok pesantren, mudah-mudahan nanti terpilihnya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD itu bisa menyalurkan program-program yang langsung pada masyarakat yang di bawah, terutama pondok pesantren yang ada di kampung-kampung dan pelaosok yang notabene ponpes yang masih kecil,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan