Jawa Tengah
Banjir di wilayah Jawa Tengah menyebabkan perumahan warga terendam/DOK/ANT

Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kebutuhan dasar dan logistik para korban banjir di sejumlah tempat pengungsian masih terpenuhi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

“Aman, aman sekali, apalagi Pak Wali Kota Aaf (Afzan Arslan, red.) ini selalu mengontrol tiap hari. Jadi, bisa dipastikan masyarakat yang ada di pengungsian, termasuk warga yang terdampak banjir yang masih bertahan di rumah juga mendapatkan kiriman bantuan makanan,” kata Ganjar Pranowo di Pekalongan, Rabu (4/1).

Pada saat meninjau dapur umum terpadu korban banjir yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan, dia mengatakan bahwa jika korban banjir berhalangan atau kesulitan mengambil bantuan, ada petugas Dinas Sosial-P2KB dibantu kecamatan, kelurahan dan relawan sosial akan mengirimkan (logistik, red.) ke lokasi korban banjir tersebut.

“Ini cara kami memastikan para pengungsi dan warga terdampak banjir bisa mendapatkan jatah makan sehari tiga kali. Tadi ada dari Dinsos, anggota TNI, Polri, Tagana, pendamping PKH sampai forum anak, mulai dari pelajar SMP, SMA dan SMK, membantu di sini dari mulai persiapan, proses memasak, hingga distribusi bantuan makanan,” katanya.

Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jawa Tengah ini, hal itu sangat bagus dalam melatih kepekaan dan meningkatkan rasa kemanusiaan, serta ikut merasakan musibah bersama.

Terkait menu makanan untuk para pengungsi, Ganjar Pranowo menyarankan perlu diperhatikan kandungan gizinya dan bisa divariasikan agar tidak monoton.

“Menunya bagus, tetapi perlu diganti-ganti. Bukan hanya mi dan telur, namun tadi ada juga sayurnya bantuan dari masyarakat maupun dinas pertanian dan pangan setempat,” katanya.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa bantuan yang mengalir dari para donatur maupun instansi terkait di pusatkan ke Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.

Bahkan, di samping Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan juga telah berdiri dapur umum terpadu yang di dalamnya melibatkan jajaran Dinsos-P2KB, TNI, Polri, Tagana, pendamping PKH, relawan sosial hingga pelajar untuk membantu menyediakan makanan bagi para korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian.

“Dapur Umum Dinsos hanya memenuhi kebutuhan makanan pengungsi sekitar 6.000 porsi setiap harinya. Alhamdulillah dari Komunitas Pekalongan Tanggap dan Brimob Jateng juga membuat dapur lapangan untuk warga yang terdampak banjir, namun tidak mengungsi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu