“Agar yang demo itu dalam kondisi fit karena kalau tidak fit bisa membahayakan nyawa dan apakah tidak lebih baik jika berdialog,” katanya.
Kendati demikian, mantan anggota DPR itu, mengakui jika protes atau berunjuk rasa yang dilakukan pihak tertentu merupakan bagian dari kebebasan berekspresi dan hak untuk menyampaikan pendapat, tapi di sisi lain jangan membahayakan nyawa.
“Saya berharap ini tidak terulang lagi di masa mendatang,” ujarnya.
Patmi sempat mengeluh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit St Carolus, Selasa dini hari.
Pihak Rumah Sakit St Carolus menyatakan bahwa Patmi meninggal dunia sekitar pukul 02.55 WIB karena serangan jantung.
Untuk diketahui, Ganjar adalah pihak yang mengeluarkan izin lingkungan untuk beroperasinya Pabrik Semen Indonesia di wilayah Rembang. Akibat dikeluarkannya izin tersebut, timbul polemik di masyakarat wilayah pabrik semen, khususnya dari para petani Kendeng.
Para petani itu datang ke Jakarta untuk meminta pembatalan pendirian pabrik semen tersebut, dengan melakukan aksi unjuk rasa, dengan melakukan pengecoran kaki. Akibatnya, seorang petani bernama Patmi, kehilangan nyawanya dalam memperjuangkan aspirasinya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: