Semarang, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto yang baru bisa menjadi tempat bertanya dan edukasi bagi masyarakat.
Terutama terkait bisnis investasi digital yang saat ini sedang marak. Hal itu disampaikan Ganjar dalam acara Peresmian Gedung Kantor OJK Purwokerto, di Jalan Gatot Subroto 46, Selasa (8/3).
Dalam sambutannya, Ganjar menyinggung fenomena investasi bodong sedang hangat, tetapi banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya.
“Ketika kemudian masyarakat kebingungan di tengah situasi yang tidak mudah, lalu mereka mencari jalan pintas dan sering tergiur oleh investasi, yang bodong apa nggak kita nggak tahu. Maka peran OJK menjadi penting,” katanya yang dikutip, Kamis (10/3).
Keberadaan gedung kantor seluas tiga hektare itu, diharapkan menjadi tempat masyarakat bertanya soal keuangan. Utamanya terkait investasi yang kini marak di dunia bisnis digital.
“Gedung ini saya harap betul bisa jadi tempat edukasi masyarakat dan tempat bertanya. Bisnis krypto itu apa to, mbok kalau nggak ngerti tanya dulu, karena itu gamblingnya lebih banyak. Banyak sekali investasi-investasi yang masuk, itu legal apa nggak, bodong apa nggak, itu ditanyain. Dan pasti dari OJK akan menjawab itu dengan cepat,” kata Ganjar.
Di sisi lain, gubernur juga mengapresiasi OJK. Sebab, sejumlah gedung kantor yang diresmikannya merupakan bangunan tua. Ganjar pun menyematkan sebutan baru untuk OJK.
“Kami senang sekali karena beberapa kali kami hadir di acara OJK peresmian gedung, heritagenya itu tetap dipelihara dan saya kasih stempel baru, OJK Peduli Heritage,” tandas Ganjar.
Senada Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso juga berharap, dengan diresmikannya gedung baru ini bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, jajarannya juga lebih produktif untuk edukasi.
“Gedung yang baru, berarti memunyai fasilitas yang lebih baik bagi masyarakat untuk audiensi dengan OJK, apa saja kaitannya dengan kehidupan sektor keuangan. Sehingga masyarakat bisa lebih nyaman, dan kita juga lebih produktif memberikan edukasi kepada masyarakat,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu