Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) berjabat tangan dengan Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo pada pelantikan bupati dan wali kota yang terpilih dalam Pilkada serentak tahun 2015 di Jateng, di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu (17/2). Gubernur Jateng melantik sebanyak 17 bupati dan wali kota beserta wakilnya yang dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas dan penyerahan petikan putusan Menteri Dalam Negeri. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/nz/16.

Wonosobo, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kinerja jajaran hubungan masyarakat pemerintah daerah di 35 kabupaten-kota belum optimal.

“Humas di Jateng rata-rata masih ‘mlempem’ karena tugas utama menjadi penghubung antara pemerintah dengan rakyatnya, belum efektif,” katanya di Kabupaten Wonosobo, Kamis (13/10).

Kritikan tersebut disampaikan Ganjar saat memberikan pengarahan kepada semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo di Kantor Bupati Wonosobo.

Menurut dia, jajaran humas pemda seharusnya bisa lebih kreatif dan semua kegiatan yang dilakukan pemerintah disampaikan ke publik agar masyarakat mengetahui bahwa jajaran pemerintah bekerja sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan karena telah membayar pajak.

“Humas bisa menyampaikan kegiatan pemda melalui media sosial agar masyarakat tahu. Ini zaman modern,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. Ganjar meminta pemerintah kabupaten-kota mulai mengubah cara pandang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya minta pemkab-pemkot membuat layanan informasi dan aduan masyarakat secara terbuka melalui berbagai media sosial dan dikelola oleh humas di masing-masing daerah,” kata mantan anggota DPR itu.

Ganjar mengungkapkan sejumlah aduan masyarakat di daerah saat ini banyak yang disampaikan ke Pemprov Jateng melalui twitter, email, SMS dan website, padahal mayoritas keluhan tersebut adalah kewenangan dari pemerintah kabupaten-kota.

“Kalau yang begitu, terus saya mau meneruskan berikan ke siapa, sedangkan penanganan ini menjadi wewenang pemerintah daerah,” ujar Ganjar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu