Jakarta, Aktual.com – Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya bahwa Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie dapat bersikap netral dalam menangani kasus Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang diduga melakukan pelanggaran kode etik.
“Insyaallah bisa (netral), karena rakyat semua menonton,” ujar Ganjar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat malam.
Jimly Asshiddiqie sebelumnya pernah bertemu dengan calon capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Karena pertemuan tersebut, beberapa pihak mengkhawatirkan adanya konflik kepentingan dalam penanganan kasus ini.
Ganjar menilai bahwa jika Jimly dan majelis lainnya tidak bersikap netral, maka akan berisiko besar. Seluruh rakyat Indonesia sedang memantau perkembangan kasus tersebut.
“Kita harus melihat bagaimana proses berjalan, dan sejauh ini Jimly sudah tampil terbuka dalam menghadapi kasus ini,” ujar Ganjar.
Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie sebelumnya menyatakan bahwa seluruh bukti terkait kasus dugaan pelanggaran kode etik oleh Mahkamah Konstitusi (MK) telah terkumpul, termasuk keterangan saksi dan ahli.
Ia mengungkapkan bahwa tidak akan sulit untuk membuktikan kasus ini, terutama setelah pemeriksaan terhadap keterangan saksi dan rekaman CCTV.
Jimly juga mengemukakan bahwa hakim MK harus bertindak secara independen dan dengan menggunakan akal sehat.
MKMK saat ini tengah merumuskan putusan atas 21 laporan yang telah diterima terkait dugaan pelanggaran kode etik oleh sembilan hakim MK terkait dengan Putusan Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang mengatur batas usia calon presiden/calon wakil presiden.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah