Makassar, Aktual.com – Calon Presiden, Ganjar Pranowo, menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia Timur dengan harapan akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), yang merupakan kunci pengembangan dan keberlanjutan.

Ganjar mengemukakan pandangannya saat menghadiri “Dialog Cendekia” yang bertajuk “Membangun Indonesia Dari Timur” dalam acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2023 di Hotel Four Points, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (4/11).

Menurut Ganjar, pembangunan yang tidak merata dapat menciptakan ketimpangan dan mengakibatkan ketidakpuasan di antara daerah.

“Ketika kita berbicara tentang Indonesia Timur, Indonesia Tengah, dan Indonesia Barat yang tidak merata, itu akan menciptakan ketidakpuasan. Ini akan mengganggu persatuan Indonesia, oleh karena itu diperlukan pemerataan dalam hal kualitas dan kuantitas,” ujar Ganjar.

Capres dengan rambut putih ini menggarisbawahi bahwa afirmasi adalah salah satu cara atau tindakan yang dapat mendukung pemerataan pembangunan. Afirmasi melibatkan tindakan positif dan peneguhan.

“Afirmasi adalah tindakan yang bisa kita lakukan,” tambahnya.

Ganjar mengemukakan bahwa afirmasi dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti memberikan pengetahuan dalam bidang sains atau memberikan pendampingan kepada individu yang memiliki bakat tertentu.

“Afirmasi dapat dilakukan dalam berbagai cara. Saya membayangkan anak-anak kita di Papua, ketika mereka mendapatkan pelajaran di bidang sains, mereka bisa berkembang. Tapi kita juga harus mengenali bakat yang dimiliki oleh anak-anak ini,” jelas Ganjar.

Ganjar juga memiliki rencana untuk membangun sekolah sepak bola di wilayah timur Indonesia, seperti di Papua, Nusa Tenggara Timur, Ambon, dan Makassar.

“Misalnya, bermain sepak bola, bermain basket, dan berbagai olahraga lainnya. Mengapa tidak menciptakan anak-anak yang unggul? Maka kami akan membangun sekolah sepak bola di Papua, NTT, Ambon, dan Makassar,” tambahnya.

Dengan pemerataan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia, Ganjar berharap setiap wilayah dapat menghasilkan SDM yang unggul, yang akan mendukung pengembangan dan keberlanjutan.

“Ideally, kami memiliki anak-anak luar biasa, tetapi bagaimana kita menerapkan afirmasi ini harus bersifat asimetris, dengan prioritas di tempat yang memerlukannya, dan tidak boleh ada kecemburuan,” tegas Ganjar.

Dialog yang mengangkat tema “Membangun Indonesia Dari Timur” ini dihadiri oleh sekitar 1.000 cendekiawan Muslim yang mewakili pengurus ICMI dari seluruh Indonesia, serta beberapa tokoh nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar berdialog dengan beberapa tokoh dari ICMI, seperti Ilham Habibie selaku Ketua Dewan Pakar ICMI, Ketua ICMI Sulsel Arismunandar, dan Waketum ICMI Teuku Abdullah Sanny.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah