Jakarta, Aktual.co — Negara tujuan ekspor CPO dan turunan terbesar asal Indonesia masih diduduki oleh negara India, Uni Eropa, dan China. Meski India menduduki peringkat pertama tujuan ekspor, persentase ekspor tersebut turun 17 persen dibandingkan tahun lalu.
“Ekspor ke India tahun 2014 mencapai 5,1 juta ton, tahun lalu mencapai 6,1 juta ton,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan di kantor GAPKI Jakarta, Jumat (30/1).
Lebih lanjut dikatakan Fadhil, turunnya ekspor ke India disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi India, lemahnya nilai tukar Rupee, serta naiknya pajak impor minyak nabati mentah atau crude.
“India menaikkan pajak impor crude-nya dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen, sementara untuk refined oil dari 7,5 persen menjadi 15 persen,” jelas Fadhil.
Selain itu, penurunan ekspor ke China mencapai 2,44 juta ton atau turun 9 persen dibandingkan tahun lalu, dengan volume ekspor mencapai 2,67 juta ton. Sementara di Uni Eropa, volume ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia meningkat 3 persen dari tahun 2013 sebesar 4 juta ton menjadi 4,3 juta ton.
“Eropa masih meningkatkan permintaan di tengah gencarnya kampanye hitam minyak sawit dan pemberlakuan anti dumping duty,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















