Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal Industria ‘ALL Global Union’, Valter Sanches, mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan ratusan buruh yang di PKH secara sepihak oleh PT Smelting Gresik.
“Kami mewakili lebih dari 50 juta pekerja di sektor pertambangan, energi dan manufaktur di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kami meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan intervensi agar menghentikan pelanggaran hak pekerja di PT Smelting,” kata Valter dalam keterangan yang diterima Aktual.com, Jumat (2/6).
Lebih lanjut dia mengatakan, PT Smelting yang sahamnya dimiliki dan dioperasikan bersama oleh PT Freeport Indonesia-McMoRan Indonesia dan Mitsubishi Materials telah melakukan PHK terhadap 309 pekerja setelah melakukan aksi mogok pada 19 Januari 2017. Perselisihan bermula setelah PT Smelting melanggar perjanjian bersama terkait upah.
IndustrialALL Global Union meminta PT Smelting segera mempekerjakan kembali 309 pekerja yang saat ini di PHK dan membayar upah pekerja selama lima bulan terakhir.
Selain itu, Valter juga meminta pengembalian jaminan kesehatan pekerja yang selama ini telah dicabut oleh perusahaan. Termasuk dengan memberikan hak dan tunjangan kepada istri dan anak dari almarhum pekerja Agus Setiawan yang meninggal dunia saat proses perselisihan ini berlangsung.
Secara terpisah, Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pengusaha PT Smelting dan PT Freeport sebagai pemilik 40 persen saham.
“Karena masalah ini ada kaitan dengan PHK yang terjadi di PT Freeport. Jika Smelting berjalan lancar, bisa jadi Freeport tidak perlu melakukan PHK terhadap karyawan, karena hasil konsentratnya masih bisa diolah di Smelting,” katanya.
Perlu diketahui, IndustriALL Global Union adalah serikat pekerja internasional yang beranggotakan lebih dari 50 juta pekerja di 140 negara. Anggotanya meliputi sektor industri pertambangan, energi, dan manufaktur dan merupakan kekuatan solidaritas global yang memperjuangkan kondisi kerja dan hak serikat pekerja yang lebih baik di seluruh dunia.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka