Pasar Rumput nantinya akan dijadikan pasar yang terintegrasi dengan rusunawa sehingga dapat mengatasi permasalahan pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ditargetkan selesai tahun 2018 mendatang. AKTUAL/Munzir
Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Selasa (14/2/2017). Pasar Rumput nantinya akan dijadikan pasar yang terintegrasi dengan rusunawa sehingga dapat mengatasi permasalahan pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ditargetkan selesai tahun 2018 mendatang. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku sudah mengingatkan kontraktor untuk tidak main-main menggarap proyek pembangunan yang didanai Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk Pasar Peterongan, saya sudah menegur Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang dan disampaikan proyek revitalisasi pasar tradisional itu masih dalam tahap pemeliharaan,” katanya di Semarang, Minggu (5/3).

Hal tersebut diungkapkan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menanggapi Pasar Peterongan yang dikritik legislatif karena kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut dinilai asal-asalan dan tidak profesional.

Ia meminta Dinas Perdagangan Kota Semarang (dulu Dinas Pasar) untuk meminta kontraktor yang menanggapi revitalisasi Pasar Peterongan untuk segera memperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan.

“Kalau memang masih dalam masa pemeliharaan, saya minta Dinas Perdagangan, tolong segera sampaikan kepada kontraktornya agar segera memperbaiki,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Ditegaskan Hendi, berkali-kali rekanan atau kontraktor maupun pejabat di lingkup Pemerintah Kota Semarang diingatkan bahwa proyek pembangunan yang dibiayai dari APBD berasal dari uang rakyat.

“Semuanya sudah diatur sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang sudah disepakati bersama. Jangan sampai, suatu saat timbul masalah hanya gara-gara pekerjaan yang sudah direncanakan, tidak dikerjakan,” katanya.

Jangan sampai juga, kata dia, kontraktor yang menangani proyek pembangunan seenaknya mengganti spefisikasi pekerjaan karena ingin mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

“Ini dua hal yang berkali-kali selalu saya sampaikan, termasuk penekanan saat rakor organisasi perangkat daerah (OPD) kemarin. Saya berharap untuk Pasar Peterongan segera diperbaiki,” pungkas Hendi.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang sebelumnya menyoroti banyaknya hasil pekerjaan di Pasar Peterongan yang asal-asalan, seperti atap yang tidak rapi, bocor, hingga saluran air yang sempit dan mampet.

“Kalau melihat keseluruhan pengerjaan proyek, saya menilai kontraktornya mengerjakannya asal-asalan. Lihat saja, ‘masa’ ada lantai yang cuma dilapisi semen gak beraturan,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi.

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan semestinya kontraktor yang kedapatan tidak profesional dalam mengerjakan proyek pembangunan tidak dipakai lagi untuk proyek-proyek pembangunan berikutnya.

“Kami minta ini jadi catatan Dinas Perdagangan. Ke depan, kalau memang kontraktor yang menangani tidak profesional, ya, jangan dipakai lagi, jangan dimenangkan lagi dalam tender proyek-proyek pembangunan,” tegasnya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka