Surabaya, Aktual.co — Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa Jawa Timur, menyesali adanya materi berbau radikalisme dalam buku pelajaran tingkat SMA di Kabupaten Jombang, Jati.

Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur, Kabil Mubarok menjelaskan, radikalisme dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan di Indonesia. Apalagi mengatasnamakan agama dan menebar ancaman maupun kekerasan.

Oleh sebab itu, kata Kabil Mubarok, Garda Bangsa mendukung langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk membangkitkan ajaran Ahlussunah Waljamaah atau Aswaja.

Menurut Kabil, NU sebagai Ormas Islam akan berperan untuk menjaga umat dari serangan paham radikalisme.

“Untuk itu, sudah selayaknya Garda Bangsa dan kader muda NU berada di garis depan memerangi hal tersebut (radikalisme),” ujar Kabil di Jatim, Kamis (26/3).

Kabil melanjutkan, temuan materi radikalisme dalam buku pelajaran di Kabupaten Jombang, merupakan bukti konkrit yang tidak bisa ditoleransi.

Penerapan radikalisme ke kalangan pelajar dinilai langkah strategis perekrutan aliran tertentu sejak dini.

“Penyebaran ISIS sudah mulai ke kalangan pemuda. Mereka dicekoki finansial besar juga melalui media sosial agar tertarik masuk dan pergi ke Suriah. Ini harus diperangi oleh semua pihak,” ungkap pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Koordinasi Cabang Garda Bangsa Surabaya, Amin Ashari mengatakan, Garda Bangsa siap memerangi ISIS, khususnya di Surabaya. Bahkan, seluruh anggota Dewan Koordinasi Anak Cabang atau DKAC Garda Bangsa se-Surabaya siap turun bersama NU mengawal Ahlussunah Wal Jamaah. Apalagi diketahui bahwa ada warga surabaya yang berencana gabung dengan ISIS.

Artikel ini ditulis oleh: