Hulu Sungai Selatan, Aktual.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan hingga saat ini dikabarkan meluas sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan semua pihak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kesbangpol Hulu Sungai Selatan (HSS) Efran mengatakan, lahan yang terbakar tersebut antara lain berlokasi di Kecamatan Kandangan, Daha Selatan, Daha Utara, Daha Barat, Loksado, Padang Batung, Angkinang dan Sungai Raya.
“Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di delapan kecamatan di musim kemarau ini, intensitasnya menunjukkan peningkatan dengan luas lahan yang terbakar mencapai ratusan hektare,” katanya di Kandangan, Rabu (29/8).
Namun demikian, kata dia, hingga kini kebakaran lahan dan hutan tersebut, belum menyebabkan terjadinya kabut asap, karena sinergi tim di lapangan sudah cukup kuat, sehingga bila melihat ada titik api, langsung dipadamkan.
“Proses pemadaman dilakukan oleh tim Badan PB dan Kesbangpol HSS dibantu oleh berbagai pihak seperti dari unsur TNI dan Polri, pihak swasta dan masyarakat sekitar,” katanya.
Menurut dia, mencegah terjadi karhutla, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak terkait, juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk mengeluarkan surat edaran pencegahan karhutla di Kabupaten HSS.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Rehabilitasi dan Kontruksi Badan PB dan Kesbangpol Kabupaten HSS Nur Abdi mengatakan, berdasarkan data sementara sejak April hingga Agustus 2018, luas lahan yang terbakar sudah mencapai ratusan hektare.
Langkah yang dilakukan antara lain, memadamkan sumber api terpantau, pemantauan titik api dan tim terus melakukan patroli di lapangan.
“Untuk pemadaman karhutlakami langsung turun ke lapangan untuk memadamkannya, bersama TNI dan Polri, BPK, PT SAM, PT AGM dan warga sekitar,” katanya.
Ditambahkan dia, bahwa peralatan yang digunakan seperti mesin portable, mesin apung dan mesin jinjing hingga mobil pemadam yang juga terus disiapsiagakan untuk pemadaman karhutla.
155 Hektar
Masih di Kalimantan Selatan, luas lahan karhutla di Kabupaten Banjar sendiri dikabarkan mencapai 155 hektare, yang tersebar di sejumlah kawasan.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, I Nyoman Yudiana mengatakan, pihaknya berhasil mengatasi kebakaran tersebut.
“Total luas Karhutla yang terbakar mencapai 155,36 hektare dan seluruhnya bisa ditangani personel Satgas Penanggulangan Karhutla yang melakukan pemadaman,” ujarnya di Martapura, Rabu (29/8).
Ia mengatakan, luasan hutan dan lahan terbakar itu merupakan kumulatif selama Juli hingga 27 Agustus 2018 dengan luasan bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya.
Disebutkan, data yang dihimpun dari Satgas Penanggulangan Karhutla, luasan lahan terbakar sejak Juli hingga 21 Agustus mencapai 138,86 haktare dengan jumlah puluhan titik api.
“Karhutla selama sepekan yakni 22-27 Agustus 2018 mencapai 16,5 hektare sehingga digabungkan pada Juli hingga 27 Agustus seluas 155,36 hektare,” kata Nyoman.
Dikatakan, Asisten II Setda Kabupaten Banjar itu, personel Satgas Penanggulangan Karhutla Kabupaten Banjar selalu siaga menanggulangi Karhutla yang terjadi saat ini selama musim kemarau.
Dijelaskan, pihaknya menyiapkan Posko Terpadu penanganan Karhutla yang personelnya siaga 24 jam siap diturunkan mengatasi setiap kebakaran khususnya di kawasan hutan dan lahan kosong.
“Personel siaga 24 jam bergantian dan jika ada informasi terjadinya Karhutla, maka personel yang terdiri dari beberapa unsur langsung bergerak mengantisipasi kebakaran,”ujar Nyoman.
Dia mengemukakan, ada empat Posko yang disiagakan yakni Posko induk di Kantor BPBD Jalan Indrasari Martapura Kota, tiga Posko lainnya di Kecamatan Martapura Barat, Sungai Tabuk dan Beruntung Baru.
Jumlah personel yang siaga di Posko, kata Nyoman, mencapai 10 orang yang terdiri dari pegawai BPBD yang dibantu personel TNI dan Polri.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan