Jakarta, Aktual.co — Gazprom mengatakan, Uni Eropa dan Ukraina harus mencapai kesepakatan agar Kiev membayar utang gasnya kepada Rusia sebelum pembicaraan mengenai pengiriman kembali gas ke nagara yang tengah berkecamuk itu bisa dimulai.
“Komisi Eropa harus mencapai kesepakatan dengan Ukraina terkait pertanyaan mengenai pendanaan. Kalau tidak, tidak akan ada negosiasi,” kata jurubicara Gazprom, Sergei Kuprianov seperti yang dikutip dari AFP, kamis (30/10).
Pembicaraan yang dimediasi oleh UE di Brussel untuk memecahkan sengketa gas antara Rusia dan Ukraina yang mengancam sebagian wilayah Eropa dalam musim dingin ini, tidak mencapai kesepakatan.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak sebelumnya mengatakan bahwa negosiasi “belum selesai” dan bisa dibuka kembali pada Kamis malam setelah masing-masing pihak memiliki waktu untuk mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk ditandatangani, demikian dilaporkan kantor berita Ria Novosti.
Moskow meminta agar pemerintahan baru yang pro-Barat di Kiev membayar harga gas yang telah meningkat tajam sebelum dilakukannya pengiriman baru, setelah negara itu menunggak USD5,3 miliar (4,1 miliar euro).
Kepala Gazprom Alexei Miller mengklarifikasi bahwa UE sebelumnya harus mencapai kesepakatan dengan Ukraina untuk menutup hutang gas sebelum perjanjian pengiriman akhir dilakukan.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyerukan kepada Eropa untuk membantu Ukraina membayar hutangnya ke Moskow lewat pinjaman atau jaminan bank.