Jakarta, Aktual.com – Empat rudal balistik yang meluncur di langit ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Ahad malam (24/6) sekitar pukul 20.40 waktu setempat meledak di udara setelah dihadang oleh rudal Patriot milik Saudi, sehingga menyebabkan getaran keras pada kaca gedung Kedutaan Besar RI yang berada di kawasan Diplomatic Quarter.

“Saat kejadiaan itu saya masih berada di ruangan KBRI dan tiba-tiba ada suara menggelegar dan semua kaca bergetar. Saya turun dari lantai tiga dan ponsel saya berdering ada panggilan dari istri yang juga ketakutan karena suara gemuruh tersebut,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin (25/6).

Dia mengatakan petugas keamanan KBRI Syamsuddin memastikan bahwa ada rudal yang dihadang oleh rudal Patriot milik Saudi.

“Syamsuddin tidak berhasil mengabadikan tabrakan rudal tersebut karena cahaya dari benturan itu sangat menyilaukan mata,” jelas Duta Besar Agus Maftuh.

Ia mengatakan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk dari peristiwa-perisiwa semacam itu dan melindungi WNI yang tinggal di Saudi, KBRI sudah menyiapkan tim penanganan krisis atau “Crisis Management Team” (CMT) yang dikomandani oleh Atase Pertahanan KBRI, Kol. Inf. Drajat Bima Yoga.

Menurut Agus Maftuh, tim ini akan bergerak secara cepat dalam mengevakuasi para WNI yang berada di kawasan rawan seperti Najran dan Jizan yang berada di perbatasan Saudi-Yaman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid