Pekanbaru, Aktual.com – Tiga narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru, Riau dipastikan tidak mendapatkan remisi pembebasan bersyarat sebagai buntut dari percobaan melarikan diri pada Sabtu (10/7) lalu.
“Mereka tidak mendapatkan pembebasan bersyarat. Kami sudah lakukan pengasingan,” kata Kepala Rutan Pekanbaru M Lukman, Selasa (13/7).
Selain itu, ketiga warga binaan pemasyarakatan berinisial FH, IP, dan UAH kembali menjalani hukuman ditempatkan di blok pengasingan.
Adapun penempatan ketiga napi di ruang setrap sel, sekaligus untuk kepentingan interogasi. Saat ini petugas masih melakukan pendalaman bagaimana para napi bisa menjebol ventilasi besi kamar tahanan.
Dugaan sementara, ketiga napi berhasil menjebolnya menggunakan gergaji kecil. Namun, barang bukti yang digunakan para napi yang sudah dibuang itu masih dicari petugas.
Barang bukti yang ditemukan di antaranya kain dan kaos kaki yang sudah diikat yang digunakan untuk memanjat tembok. Kemudian, ada juga sepotong kayu yang digunakan salah seorang pelaku berinisial UAH untuk melakukan perlawanan terhadap petugas.
Selain itu, petugas juga berkepentingan untuk mengungkap, apakah ada motif lain dari pelarian itu, mengingat dua dari tiga napi adalah terpidana kasus narkoba dan satu lagi kasus penggelapan.
“Kami masih terus lakukan pendalaman. Bagaimana bisa menjebol ventilasi ruang tahanan. Saya yakin, ini pasti ada otak pelakunya dan ini terencana. Ini memang pertanyaan besar kita,” ujar Lukman.
Lebih lanjut, Lukman membeberkan memang selama menjalani masa penahanan, ketiga napi dikenal berperilaku buruk. Inisial UAH merupakan terpidana lima tahun, kasus narkoba sering berkelahi dan merecoki sesama tahanan tanpa sebab.
Inisial FH terpidana 1 tahun 8 bulan, sering bikin onar dan melakukan pelanggaran aturan. Sedangkan inisial IP punya catatan buruk sebelumnya adalah pindahan dari Lapas Narkotika Rumbai. Saat hendak dilakukan perawatan di rumah sakit, juga berupaya melarikan diri. Setelah berhasil diamankan, lalu dipindahkan ke rutan.
“Nah sekarang kembali mencoba melarikan diri. Ini menjadi bahan evaluasi bagi kami. Upaya melakukan penjagaan dan berharap tak terulang lagi,” kata Lukman.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nusantara Network