Sibolga, Aktual.com – Gejala Equinox atau gejala dimana Matahari berada dekat dengan garis equator akan menyebabkan kenaikan suhu udara diatas normal.

Kasi Data dan Info BMKG Kuala Namu, Deli Serdang Mega Sirait, menyebutkan, gejala equinox secara rutin akan terjadi di tanggal 21 Maret dan bulan September setiap tahunnya.

“Tanggal 21 Maret itu rutin, pergerakan Matahari di atas equator, dia (Matahari) mau menuju ke utara, posisinya pergerakan semu, tapi seolah-olah Matahari yang bergerak, karena garis edarnya ke utara dan selatan. Karena kita di posisi equator, posisi matahari itu terdekat ke Indonesia,” terang Mega kepada Aktual.com, Minggu (20/3).

Diprediksi, suhu udara di daerah-daerah di Sumatera Utara akan mencapai 36 derajat celcius.

“Kalau dari BMKG, suhu diperkirakan tidak begitu ekstrem masih normal untuk tanggal 21, prediksi 35 sampai 36 derajat,” sebutnya.

Menurut Mega, gejala Equinox tidak akan menyebabkan perubahan suhu ekstrem yang signifikan. Kenaikan suhu tertinggi yang pernah terjadi, khususnya di Sumatera Utara saat equinox berlangsung, tercatat 37 derajat celcius.

“Di berbagai daerah berbeda-beda, paling di daerah Medan atau Sumatera Utara sekitarnya 37 derajat, itu pernah,” ujarnya.

Mega menghimbau, masyarakat untuk tidak panik dan khawatir. Begitupun, dirinya menganjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih, dan beraktifitas di dalam ruangan.

“Dan memang pada umumnya, selain besok, dua minggu terakhir kan memang panas. Bukan berarti besok itu berbeda jauh, jadi tak perlu panik atau khawatir,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: