Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kedua kiri) didampingi Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti (kiri) menyampaikan kinerja ekspor impor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/1). Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga menyampaikan rencana mengundang pemimpin atau perwakilan pemerintah negara, beberapa CEO dunia, dan pimpinan media internasional pada acara Indonesia Night disela momentum World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss 21 Januari 2016 mendatang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tak terpengaruh aksi terorisme. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Merespon perkembangan global yang tidak menentu, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas T Lembong tetap meminta pelaku usaha waspada dampak negatif perkembangan ekonomi global.

Dia mengatakan bahwa perkembangan ekonomi China masih terus melambat dan bursa saham di AS dan China mengalami anjlok.

“Waspada karena ekonomi China masih melambat, meskipun peluang tetap ada. Di tiga minggu 2016 bursa saham di AS dan China anjlok,” ungkap Lembong, dalam pembukaan rapat kerja Kemendag, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (27/1).

Walaupun begitu dia meminta agar tetap tenang, mesikipun pasar saham Indonesia turut mengalami kemerosotan namun masih tetap mampu bertahan, dia meyakini bahwa sudah terbangun suatu kepercayaan di dalam negeri maupun investor luar.

Kemudian dia menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya untuk mengatasi berbagai gejolak pelemahan ekonomi yang terjadi, dia merasa paket kebijakan deregulasi pemerintah cukup ampuh untuk membangun semangat positif.

“Deregulasi tujuannya bukan liberalisasi, kita suka salah ngerti. deregulasi modernisasi, dunia berubah cepat, harga komoditas anjlok, regulasi hubungan pemerintah dengan pelaku. ini sesuaatu yang penting,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan