Puluhan warga yang tergabung dalam Komite Perjuangan Agraria Masyarakat Terdampak Yogyakarta (KOPRA) melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/9/2016). Dalam aksinya KOPRA menolak bentuk perampasan tanah rakyat dibawah legitimasi Undang-undang ke Istimewaan (UUK) dan laksanakan Reforma Agraria.

Pekanbaru, Aktual.com — Mahasiswa dan kaum petani yang tergabung dalam Fornt Perjuangan Rakyat Riau menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD Provinsi Riau. Mereka menuntut reformasi agraria.

“Sejatinya reforma agraria mensejahterahkan rakyat, setiap orang punya hak atas tanah,” ujar Sumarni salah seorang petani saat berorasi di Pekanbaru dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-56, Senin (26/9).

Reformasi agraria, kata dia merupakan kekayaan alam tidak lagi dikuasai pemodal dan asing. Maka hal itu menjadi semangat dan aspirasi yang hendak mewujudkan keadilan atas hak kepemilikan tanah dengan lahirnya Undang-undang Pokok Agraria.

Namun hingga 56 tahun UU itu diundangkan, akan tetapi monopoli tanah masih terus berlangsung dan konflik agraria semakin massif. “Mana tanah untuk rakyat, mana kesejahteraan untuk rakyat, semua tanah dikuasai perusahaan besar, rakyat sengsara, tanah mereka dirampas perusahaan, mereka ditekan, dibunuh.”

Sementara koordinator lapangan Aksi Hamzah menyebutkan, kebijakan pemerintah yang sekian lama tidak berpihak kepada rakyat, sebaliknya mengintensifkan perampasan dan monopoli kaum tani, nelayan dan suku minoritas serta rakyat miskin lainnya di pedesaan.

“Setiap kasus pembebasan lahan dari tangan kaum petani, selalu disertai berbagai tindakan kekerasan dan kriminalisasi kaum tani,” ujar dia.

Dalam aksi itu, pendemo juga menuntut untuk menurunkan sewa tanah dan menaikkan upah buruh serta menghentikan monopoli, perampasan tanah. Selanjutnya mewujudkan reforma agraria sejati dan membangun indutri nasional.

Pemerintah juga diminta menghentikan pembakaran hutan serta menghukum perusahaan yang membakar hutan dan lahan.

Massa yang menggelar aksi diterima Wakil Ketua DPRD Riau Manahara Manurung dan Ketua Komisi B DPRD Riau Marwan Yohanis serta sejumlah anggota Komisi B lainnya di Ruang Rapat Komisi.

Manahara Manurung mengatakan, dewan sejalan dengan aspirasi petani dan mahasiswa dan akan menyampaikan tuntutan itu ke pusat melalui DPR RI. “Kami kirimkan aspirasi ini ke DPR RI, mari kita bersama-sama berharap akan ditindaklanjuti sehingga kehidupan petani akan lebih sejahtera,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu