Kendari, Aktual.com – Massa yang mengatasnamakan Aktivis Pemerhati Hukum Indonesia Sulawesi Tenggara dan Keluarga Besar Korban Menggugat Sultra menggelar aksi di halaman kantor wilayah Kementerian Agama Sultra, terkait dugaan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan dilingkungan instansi itu, Jumat (23/12).

Massa yang jumlahnya puluhan orang itu, memaksa untuk masuk ke halaman kantor Kementerian Agama Sultra. Namun petugas keamanan di lingkungan instansi itu lebih awal menutup pintu pagar, sehingga terjadi aksi dorong-mendorong yang mengakibatkan pintu pagar kantor itu nyaris roboh oleh pengunjukrasa.

“Sebenarnya, bapak Kakanwil Kementerian Agama Sultra (Muh Ali Irfan-red), ingin menerima sekaligus berdialog dengan para pengunjukrasa dengan harapan, jumlah aksi dibatasi lima orang perwakilan, namun para pengunjukrasa menolak karena harus masuk semua,” ujar Humas Kanwil Agama Sultra, Sarif.

Akibat tidak adanya kesepakatan dari pengunjukrasa dengan pihak Kanwil Kementeria Agama, para mahasiswa itu tetap saja menyampaikan orasi di luar pintu masuk kantor itu, sehingga mengundang perhatian warga kota yang melintas di jalur padat kendaraan itu.

Koordinator Lapangan APHI-Sultra Nuraidin delam orasinya mengatakan, kebijakan yang diterapkan Kakanwil Kemenag Sultra dinilai telah melinggar terutama UU Nomor.5/2014 tentang assesmen pejabat pimpinan di lingkup institusi keagamaan.

Sehingga dengan demikian, secara mudah menciptakan budaya korupsi dan menciptakan pengangkatan pejabat asal bapak senang semua beres urusannya.

“Yang lebih anehnya lagi adalah, Kakanwil Muh Ali Irfan melakukan assesmen tanpa standar kompetrensi dari tim penilai yang ditunjuk tidak miliki sertifikasi akesor. Bahkan ada pelanaggaran aturan BKN Nomor.21/2010 pejabat baru tiga bulan menjabat langsung dimutasi tanpa alasan.”

Maka dari itu kata kordinator lapanagan itu meminta kepada pihak Kementerian Agama RI, untuk memberi teguran berat kepada Kakanwil Kemenag Sultra, karena diduga telah menyalahgunakan jabatan sesuai keinginannya.

Aksi yang berlangsung lebih dari satu jam itu, tidak menghasilkan kesepekatan dari pihak pengunjukrasa, karena saat menjelang sholat Jumat, para aksi demo sudah meninggalkan tempat dan kembali ke kampus dengan pengawalan dari apat setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu