Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk Reshuffle Datang Parpol Tegang di Jakarta, Sabtu (7/11). Diskusi tersebut membahas isu reshuffle jilid kedua Kabinet Kerja dan kaitannya dengan partai politik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Jelang memperingati hari lahir 70 Tahun Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2016 nanti, sejumlah elemen masyarakat menggelar acara bertajuk konser musik ‘Revolusi Pancasila’ yang digelar di Ruang Pustakaloka Gedung Nusantara IV Komplek Parlemen.

Dikatakan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan bahwa digelarnya acara konser musik dapat menjadi instrumen efektif dalam mensosialisasikan Pancasila sebagai ideologi bangsa kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Saya kira dengan konser akan lebih mudah dicerna dalam bentuk konser musik dalam mensosialisasikan Pancasila sebagai ideologi bangsa, pandangan hidup dari berkehidupan berbangsa dan bernegara, dan kami menyambut positif dari inisiatif yang diinisiasi Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet ini,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (26/5).

Menurut Fadli, meski dalam tataran persiapan yang terbilang singkat, acara yang akan diisi oleh konser musik dan orasi di rumah rakyat ini, nantinya akan memberikan efek yang luar biasa.

“Jadi namanya konser musik ini Revolusi Pancasila, bukan lawannya revolusi mental ya, dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila,” sebut dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa bagaimana perayaan lahirnya Pancasila dapat terus disemarakan.

“Tahun ini kemeriahan untuk merayakan lahir Pancasila harus terus disemarakan. Terlebih, dalam pidatonya ibu Megawati Soekarnoputri dalam pemberian penghargaan doktor honoris causa melakukan komplain yang keras bahwa selama masa lalu ikhtiar untuk mengungkap 1 Juni itu adalah momen kelahiran Pancasila, mulai kita berikan tempat,” sebut dia.

Bahkan, sambung Fahri, dalam kesempatan yang lain akan membahas bagaimana menjadikan Pancasila sebagai ideologi dunia seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno.

“Dan bagaimana menjadikan Pancasila sebagai ideologi dunia. Sebab kita ini berada di gedung yang diniatkan Bung Karno sebagai gedung dunia, bukan sekedar gedung parlemen, tetapi gedung parlemen dunia,” pungkas politikus PKS itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang