Jakarta, Aktual.com — Partai Golkar diwacanakan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebagai jalan untuk menentukan berada di tangan siapa kepengurusan partai berlambang pohon beringin ini.

Pimpinn Golkar nantinya tak pelak akan mengubah sikap partai terhadap pemerintahan.

Terkait PAN, yang berbelok arah mendukung pemerintah, Politikus Partai Golkar Mahyudin mengaku tak paham dengan sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang terkesan ‘mencla mencle’.

“Saya ngga ngerti gabungnya PAN, nggak paham. Karena Pak Zul sendiri nyatakan bergabung dukung pemerintah tapi di KMP. Statusnya PAN agak susah kita pahami juga. Tapi saya pikir Pak Zul tetap di KMP, hanya prinsip dukung pemerintah,” ujar Mahyudin di DPR, Jakarta, Senin (14/9).

Diakui, tak menutup kemungkinan jika nanti kedepannya Golkar juga turut bergabung dengan partai koalisi pendukung pemerintah.

“Tergantung nahkodanya nanti kedepan. Kalau memang sekarang aja dua sisi berbeda. ARB KMP, AL KIH, nanti siapa yang terpilih itu juga yang beri arah Golkar gabung pemerintah atau di luar pemerintah,”

“Saya sih cenderung bukan jadi penyeimbang tapi mitra pemerintah. Golkar lebih cocok dari dulu di pemerintahan. Kita lebih banyak bisa berkarya membangun bangsa dan negara,” imbuhnya.

Menurutnya, keputusan yang diambil PAN saat ini adalah wajar, sebab partai memiliki kepentingan untuk menang pada pemilu mendatang.

Mahyudin menambahkan, jika nanti telah terpilih ketua umum pasca munaslub, mungkin koalisi bisa saja tetap di KMP, tetapi sikap mendukung pemerintahan. Sama seperti PAN, Golkar pun ingin juga mendapat kejayaan seperti pemilu lalu.

“Termasuk Golkar ingin juara lagi. 2019 saya kira Golkar bisa jadi juara lagi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: