Kota Bekasi, aktual.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi menyelenggarakan orientasi penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi kader se-Kota Bekasi di Hotel Merapi Merbabu Kota Bekasi pada Selasa, (29/10).
Dalam sambutannya, Kepala DPPKB Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, menyampaikan bahwa ratusan kader dan UPTD KB berpartisipasi dalam orientasi yang mengusung tema “Cegah Stunting Itu Penting! Yuk Pantau Tumbuh Kembang Anak dengan KMS dan KKA.”
“Kegiatan ini untuk mengingatkan kembali komitmen bersama dan bukti nyata kita semua untuk bersama-sama menangani permasalahan stunting yang masih menjadi masalah besar bagi pembangunan SDM di Indonesia dan khususnya di Kota Bekasi,” ucap Kepala DPPKB, Ika Indah Yarti.
Sebagaimana data menunjukkan, angka stunting di Kota Bekasi masih menjadi prevalensi terendah se-Jabar. Dan penanganan stunting butuh kerjasama semua pihak dan utamanya peran penting para kader.
“Saya apresiasi para kader yang sudah hadir dalam orientasi ini. Karena kader Tim pendamping keluarga adalah ujung tombak dalam sosialisasi dan implementasi edukasi KMS dan KKA di tingkat rumah tangga. Sehingga masyarakat teredukasi dengan baik pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa stunting dapat mengganggu tumbuh kembang anak, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik tetapi juga memengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan sejak dini sangat penting.
Ia berharap orientasi penggunaan KMS dan KKA ini dapat dioptimalkan oleh para kader, khususnya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari kader PKK dan Posyandu di seluruh Kota Bekasi, agar menjadi sarana untuk memantau perkembangan anak sejak dini.
“Kehadiran KMS dan KKA sebagai upaya pencegahan dan langkah strategis untuk memantau kembang tumbuh anak secara efektif,” lanjutnya.
Untuk KMS dimaksudkan sebagai sarana mencatat data status pertumbuhan anak, sementara KKA berfungsi untuk mengawasi perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak.
“Dengan kartu ini kita bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai kondisi kesehatan keluarga, yang nantinya akan digunakan untuk mengambil tindakan tepat dalam pemenuhan gizi dan perawatan anak,” pungkasnya. (ADV)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain