Kondisi tersebut, menurut Joko, menimbulkan perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi bagian utara dan selatan sehingga berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km per jam dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia berharap para nelayan untuk sementara waktu agar tidak melaut. “Kepada wisatawan dihimbau untuk tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang laut kondusif kembali,” kata dia.

Mengacu perkiraan BMKG Yogyakarta, tinggi gelombang di perairan selatan DIY Sabtu (28/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,0 meter hingga 5,0 meter, selanjutnya pada Minggu (29/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,5 meter hingga 5,0 meter, Senin (30/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,0 meter hingga 5,0 meter dan Selasa (31/7) tinggi gelombang pada kisaran 2,0 meter hingga 3,0 meter.

Menurut Joko, perkiraan tersebut tidak menutup kemungkinan masih bisa berubah. Hingga saat ini, petugas di Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta terus melakukan pemantauan 24 jam.

 

(Wisnu/Ant)