Sibolga, Aktual.com – Gelombang air laut di perairan antara Sibolga dan kepulauan Nias mengganas, dengan ketinggian capai dua meter.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pinangsori Marolop Rumah Horbo mengatakan ketinggian gelombang dipengaruhi musim angin dari arah tenggara yang berhembus kencang.
“Karena angin kencang yang bergerak dari arah tenggara, memang masanya,” kata dia, kepada Aktual.com, Jumat (26/2).
Marolop pun menghimbau nelayan dan kapal transportasi di Sibolga dan Gunung Sitoli, Nias untuk lebih meningkatkan kehati-hatian. “Himbauan, ya agar lebih berhati-hati dengan ketinggian ombak, baik nelayan maupun kapal,” anjurnya.
Terpisah, salah seorang pedagang antar daerah dua daerah Sibolga-Nias, Warisuni Warasi mengakui ketinggian gelombang cukup mengganggu aktifitas perdagangan dari Nias ke Sibolga dan sebaliknya.
“Sangat mengganggu ya, karena ini kabarnya, kapal di Gunung Sitoli itu jam Jam 16.50 kapal baru sandar di pelabuhan. Dan, tidak mungkin lagi untuk memuat barang dan kembali berangkat menuju Sibolga,” tutur Warisuni saat ditemui Aktual.com di kawasan komplek pergudangan ekspedisi di Pelabuhan lama.
Gelombang tinggi tersebut, lanjut Warisuni yang mengaku berdagang kelapa dari Pulau Nias itu sudah berlangsung dua hari sejak kemarin, Kamis (25/2). Puncaknya hari ini, di mana tak satupun kapal yang berangkat menuju Sibolga dari pelabuhan Gunung Sitoli.
“Sudah dua hari ini, tapi hari puncaknya, kita sudah telepon ke gunung Sitoli, tapi tidak ada sama sekali. Tidak ada, kapal yang landing di pelabuhan Gunung Sitoli,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: