Jakarta, Aktual.com — Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter mengguncang kembali Pulau Buru dan Ambalauw, Minggu sekitar pukul 08.22 WIT, sehingga membuat warga panik dan berlarian di halaman terbuka.
“Lokasi gempa terletak pada posisi 3,8 Lintang Selatan dan 127,28 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Maluku Kustoro di Ambon, Minggu (17/1).
Pusat gempanya terletak sekitar 63 km Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru dan 98 km timur Namrole, Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan.
Meskipun tidak berpotensi terjadi tsunami, getaran gempa di Kota Namlea dan Kota Namrole serta Pulau Ambalauw terasa 3 skala Modified Mercalli Intensity (MMI) sehingga membuat warga panik.
Getaran gempa juga terasa di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku, berkekuatan 1–2 skala MMI.
Menurut Kustoro, BMKG telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku.
Untuk sementara dilaporkan belum ada kerusakan bangunan.
“Kami juga berkoordinasi dengan BPBD di Namlea dan Namrole, tetapi mereka belum bisa memastikan apakah ada kerusakan bangunan ada atau tidak,” katanya.
Sementara itu gempa tektonik yang dirasakan di Kota Ambon terjadi pada bangunan-bangunan tinggi seperti Swiss Bell Hotel dan MMC, terutama pada lantai delapan dan lantai sepuluh.
Warga Ambaluw Ramly mengaku panik ketika gempa bumi mengguncang wilayah itu, bahlam sejumlah warga berlarian keluar rumah.
“Gempa seperti ini pernah terjadi pada tahun 2014, tetapi tidak sekuat yang dirasakan hari ini dan ada beberpa rumah warga yang mengalami kerusakan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby