Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan arah politik internasional negara telah diputuskan untuk bergeser ke China. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan arah politik internasional negara telah diputuskan untuk bergeser ke China. (ilustrasi/aktual.com)

Manila, aktual.com – Gempa bumi denganmagnitudo 6,9 melanda Pulau Mindanao di Filipina selatan pada Sabtu, menyebabkan ketakutan akan tsunami di sepajang kawasan itu.

Tetapi, setelah sekitar dua jam, peringatan tsunami dicabut.

Belum ada laporan mengenai korban atau kerusakan akibat gempa itu, yang menurut Survai Geologi Amerika Serikat (USGS) melanda 193 kilometer sebelah timur kota General Santos, dengan kedalaman 60 km.

Sebelumnya, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan “gelombang tsunami berbahaya” mungkin menghantam dalam kawasan 300 km dari pusat gempa, di sepanjang pesisir Filipina, Indonesia dan Palau, negara pulau di Pasifik.

Tetapi, sekitar dua jam setelah gempa itu melanda, pusat tersebut mengatakan tidak ada lagi ancaman tsunami.

USGS sebelumnya mengatakan gempa itu berkekuatan 7,2 magnitudo tetapi kemudian menurunkannya menjadi 6,9.

Warga masyarakat di Filipina selatan mengatakan gempa itu berlangsung sekitar semenit dan orang berlarian keluar dari gedung tetapi tidak ada kerusakan besar.

“Saya sedang bertugas di bagian penerima tamu dan melihat lampu gantung bergoyang,” kata Jonna Ramos, yang bekerja di hotel Anchor di General Santos, kepada Reuters melalui telepon. Dia menambahkan bahwa semua tamu dan petugas meninggalkan gedung itu tapi kemudian kembali lagi.

 

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang