Mataram, Aktual.com – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, bencana gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat, diprediksi berpotensi memicu peningkataan angka pengangguran dan kemiskinan di kota ini.

“Apalagi kita di kota yang memiliki potensi unggulan dalam bidang jasa, perdagangan dan perhotelan sudah pasti memberikan pengaruh serta dampak besar terhadap hal itu,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Jumat (31/8).

Wali kota yang ditemui seusai menjadi inspektur upacara dalam rangka peringatan HUT ke-25 Kota Mataram mengatakan, untuk menekan terjadinya peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan yang signifikan, pemerintah kota segera melakukan kajian-kajian selama masa transisi pascagempa bumi.

Kajian-kajian yang akan dilakukan terkait program menyakinkan masyarakat, wisatawan dan investor bahwa daerah ini akan segera pulih kembali seperti biasa.

“Dengan demikian, mereka tidak lagi khawatir untuk datang dan berinvestasi ke daerah ini terutama Kota Mataram,” ujarnya.

Di samping itu, perlu adanya program pemberdayaan ekonomi kerakyatan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi, terutama masyarakat yang rumahnya rusak berat dan kehilangan pekerjaan.

“Tujuannya, agar masyarakat bisa bangkit menata hidup secara mandiri dengan berbekal keterampilan yang dimiliki,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja setempat sebelumnya mencatat angka pengangguran di Kota Mataram mencapai sekitar 12 ribu. Sedangkan data angka kemiskinan dari Bappeda setempat tercatat 9,55 persen.

Menurutnya, untuk mengembalikan semangat dan kepercayaan masyarakat serta dunia luar terhadap kondisi daerah yang akan membaik tentu membutuhkan kerja keras sehingga diperlukan kerja sama semua pihak.

“Kita harus mampu menyakinkan dunia luar bahwa daerah ini sudah kembali aman, sehingga peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan tidak mengalami kenaikan signifikan,” katanya.

Lebih jauh, wali kota menyebutkan, memasuki usia seperempat abad Kota Mataram telah menunjukkan perkembangan yang cukup progresif di berbagai bidang.

Di sisi ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram saat ini berada pada angka 8,12%, dengan laju pertumbuhan investasi sebesar 16,54% semakin menguatkan struktur perekonomian Kota Mataram sebagai kota dengan struktur jasa (service city).

“Laju inflasi sebagai indikasi stabilnya perekonomian pun berhasil dipertahankan pada angka 3,59. Semoga bencana gempa bumi tidak terlalu berpengaruh terhadap apa yang telah kita capai,” katanya.

Dikatakan, upaya pemulihan pascabencana ini tentu bukan hal mudah dan tidak membutuhkan waktu sebulan dua bulan saja. Bahkan bukan tidak mungkin, akan ada lagi hambatan dan rintangan yang harus kita hadapi di masa depan.

“Namun kami percaya, ikatan persatuan dan persaudaraan di Kota Mataram sangat erat, sehingga bahu membahu kita akan kembali memulihkan kondisi Kota Mataram seperti sedia kala, bahkan lebih baik lagi,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan