Jakarta, Aktual.com – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,9 terjadi pada Minggu (15/12) pukul 13.11.54 WIB akibat sesar lokal di Mindanao Filipina, guncangannya terasa hingga Melonguane Sulawesi Utara.
“Setelah dimutakhirkan kekuatan gempa menjadi magnitudo 6,8,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (15/12).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.64 LU dan 125.24 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 334 km arah Barat Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di wilayah Mindanao.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser mendatar (Strike Slip Fault).
Guncangan gempa dirasakan di daerah Sangihe II – III MMI MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu ).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan