Jakarta, Aktual.com – BMKG mencabut peringatan tsunami akibat gempa M 7,0 di Ternate, Maluku Utara. Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir.

“#Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.0, tanggal: 07-Jul-19 22:08:42 WIB, dinyatakan telah berakhir#BMKG,” tulis akun resmi BMKG, Senin (8/7) dini hari.

Gempa magnitudo M 7,1 di Ternate, Maluku Utara dimutakhirkan menjadi magnitudo 7,0. BMKG menegaskan gempa yang mengguncang Ternate terjadi hanya satu kali.

BMKG juga mengatakan gempa Ternate, Maluku Utara dengan Magnitudo 7 berjenis gempa dangkal. Gempa itu diakibatkan adanya tekanan pada lempeng mikro Halmahera.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku. Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dwikorita mengatakan tekanan itu membuat lempeng laut maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe. Sedangkan getaran gempa paling kuat dirasakan di wilayah Bitung dan Manado.

“Berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI atau dirasakan oleh hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun, dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan