Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,3 mengguncang sejumlah wilayah di Maluku pada Selasa (13/2) pagi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta, Daryono menyatakan bahwa berdasarkan pemantauan, guncangan gempa terjadi di daerah Amahai, Maluku Tengah, dengan skala intensitas III – IV MMI.
Selain itu, getaran juga terasa di daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya, dengan skala intensitas III MMI, yang dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu. Sementara itu, getaran juga dirasakan di pulau-pulau Babar, Maluku Barat Daya, dengan skala intensitas III MMI.
“Namun sejak pukul 03.50 WIB hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai gempa susulan atau dampak kerusakan akibat gempa tersebut,” ujarnya.
Daryono menjelaskan bahwa gempa dengan magnitudo 5,3 itu terjadi di laut, sekitar 206 kilometer barat Laut Tanibar, dengan kedalaman 158 kilometer.
Analisa BMKG menyimpulkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang dipicu oleh aktivitas deformasi lempeng batuan pada subduksi Laut Banda, dengan mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust-fault.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata dia.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, Daryono juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan bahwa bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa, serta tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan stabilitas bangunan, sehingga terhindar dari potensi keruntuhan bangunan akibat gempa.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan