Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluh cukup lambatnya proses program pengampunan pajak (tax amnesty) yang sudah berjalan satu bulan tiga minggu itu.
Padalah pihak Kementerian Keuangan, bahkan Presiden Joko Widodo sendiri susah melakukan sosialisasi ke mana-mana. Termasuk sosialisasi ke Singapura, negara yang paling banyak menyimpan dana orang Indonesia.
“Kita sudah sosialisasi dengan Apindo. Sosilaisasi ke Singapura bersama bank Himbara, bahkan di media sosial amnesti pajak menjadi trending topic. Cuma memang dana tebusan yang kita dapat baru Rp854 miliar,” ujar Ani, sapaan akrabnya, saat jumpa pers di kantornya, Senin (22/8).
Sejauh ini, kata dia, selain dana tebusan tadi, jumlah Surat Penyertaan Harta (SPH) juga baru mencapai 6.896 buah.
Namun tetap pihaknya masih optimis target uang tebusan yang mencapai Rp165 triliun dapat tecapai. Apalagi memang trennya dari Juli hingga Agustus ini, jumlah uang tebusan terus meningkat.
“Kami masih optimis dengan target Rp165 triliun. Itu adalah estimasi dari Menkeu sebelumnya dan pihak DPR. Jadi saya tinggal mewujudkan, bukan lagi membuat estimasi baru,” sebut dia.
Terkait progres uang tebusan, kata dia, rata-rata uang tebusan secara harian bertumbuh dari Rp8,5 miliar di Juli 2016, menjadi Rp18,8 miliar di minggu pertama Agustus 2016, dan menjadi Rp60 miliar di minggu kedua Agustus serta menjadi Rp94,5 miliar di minggu ketiga Agustus 2016 ini.
“Begitu sama dengan SPH. Di Juli SPH-nya sebanyak 24 SPH, tapi hingga minggu ketiga sebanyak 814 SPH,” ujarnya.
Ani juga memaparkan terkait jumlah dana deklarasi dan repatriasinya. Untuk wajib pajak orang pribadi (OP) kelas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dana deklarasinya sebesar Rp6,39 triliun dan dana repatriasi mencapai Rp28 miliar.
Untuk OP non UMKM, dana deklarasi mencapai Rp27,02 triliun dan repatriasi sebesar Rp1,4 triliun. Untuk WP badan UMKM, dana deklarasinya sejumlah Rp481 miliar dan tanpa ada dana repatriasi.
“Sedang untuk dana WP badan non UMKM, dana deklarasi mencapai Rp 6,86 trikiun dengan dana repatriasi mencapai Rp 9 miliar,” jelas Ani.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan