Jakarta, Aktual.com – Generasi milenilai dinilai harus berkolaborasi dan berkreasi untuk membangun dunia kepemudaan di tanah air.

Pendapat ini diungkapkan oleh Calon Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Noer Fajrieansyah.

Menurutnya, hal ini harus dilakukan agar para pemuda Indonesia tak ketinggalan mengingat kini telah memasuki era revolusi industri 4.0.

Mantan Ketua Umum PB HMI ini pun menegaskan bahwa pemuda saat ini masih ada dan peduli dalam membangun bangsa dan negara.

“KNPI bisa mengikuti era yang saat ini digital, era industri 4.0 dan pergerakan millenial yang sangat kuat,” ujar Fajri dalam Kongkow Bareng Organisasi Kepemudaan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (7/12).

Selain itu, ia juga mengajak para pemuda untuk satu nafas, terlebih dalam tahun politik seperti sekarang ini. Dengan nafas yang satu ini, kata Fajri, para pemuda bisa menjadi kekuatan pemersatu dan mengikat komitmen kebangsaan pemuda dalam menghadapi situasi sosial-politik yang semakin panas.

Noer Fajrieansyah

“Pemuda Indonesia saat ini meski dalam Pilpres, semua ada kelompok A dan kelompok B. Hari ini kami mencoba menyatukan semua kelompok, tidak serta merta kumpul membahas KNPI tapi juga membahas permasalahan bangsa,” urainya.

Hadir dalam acara, Ketua Umum KNPI Rifai Darus menilai, gagasan yang diaspirasikan Fajri merupakan sesuatu yang unik. Menurutnya, KNPI saat ini tidak bisa dipisahkan dari era milenials.

“Bung Fajrieansyah paham betul tentang dunia kepemudaan milineal yang mengambil titik starnya dari dunia ke-milineal-an,” ucap Darus.

Ia berharap, Fajri mampu membuat pemuda Indonesia, khususnya KNPI menjadi dunia yang disenangi dan enjoy untuk bisa ber-elaborasi gagasan membangun Indonesia di masa depan.

Sementara Ketua Umum PB HMI Saddam Al Jihad mengatakan penyatuan nafas ini penting diwujudkan dengan luwes dan lebih milenials. Ini agar KNPI di masa depan menjadi milik pemuda KNPI yang milenilals bukan lagi KNPI yang terlalu politis.

“Keluwesan pemuda ini yang diharapkan KNPI menjadi wadah dalam masa bonus demografi tahun 2020-2030,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan