Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau, atau yang lebih dikenal sebagai green mortgage.
Potensi ini semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan generasi muda di Indonesia.
Sri Mulyani menyatakan, “Indonesia memiliki demografi yang relatif muda. Generasi Y dan Z semakin sadar akan pentingnya hidup berkelanjutan. Mereka menjadi kekuatan pendorong bagi perkembangan KPR hijau.”
Generasi muda di Indonesia telah menunjukkan minat yang tinggi terhadap investasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan kontribusi mencapai 51,1 miliar dolar AS.
Mereka menyadari isu perubahan iklim yang berdampak pada bencana dan telah memprioritaskan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Menurut Menkeu, perilaku-perilaku tersebut memberikan peluang bagi pertumbuhan KPR hijau di masa depan.
Namun, Menkeu mengungkapkan bahwa kesadaran mengenai produk KPR hijau masih rendah di kalangan masyarakat, sehingga perlu meningkatkan advokasi dan literasi terkait dengan konsep ini.
Dukungan terhadap KPR hijau menjadi penting mengingat jumlah backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 juta.
Bangunan perumahan juga berkontribusi sebesar 17 persen terhadap emisi gas rumah kaca global, dengan 5,5 persen dampak langsung dan 11 persen dampak tidak langsung dari properti.
Sri Mulyani mengatakan, “Komunikasi publik sangat penting dalam mempromosikan konsep KPR hijau yang masih relatif asing bagi sebagian besar konsumen dan pengembang di Indonesia. Meningkatkan kesadaran ini merupakan langkah strategis.”
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pengembangan KPR hijau, termasuk mempelajari kerangka kebijakan dari negara-negara yang telah menerapkan KPR hijau.
Tujuannya adalah menciptakan lingkungan dan ekosistem yang mendukung pengembangan KPR hijau di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Firgi Erliansyah