Sementara itu menurut CEO Investing in Women, Julia Newton-Howes mengatakan dari seminar ini diharapkan adanya dorongan dari komunitas perempuan pengusaha untuk mengatasi hambatan sosial dan institusional.
“Kami ingin mengakomodir pemerataan kesempatan bagi perempuan di bidang ekonomi. Kami senang bekerja sama dengan Katadata Indonesia. Melalui Investing in Women kami fokus kepada data terkait peran perempuan di sektor usaha,” katanya.
Pemilik jenama fesyen “Adraworld” Hayuning Sumbadra mengutarakan, mentor bisnis adalah pintu awal baginya sehingga bisa menjangkau sejumlah akses guna meningkatkan skala usaha. Menurutnya, keleluasaan akses bagi perempuan pengusaha secara umum relatif sama dengan laki-laki.
“Tapi menurut saya, dalam beberapa hal seperti akses permodalan itu informasinya lebih kurang tersebar kepada perempuan daripada laki-laki. Kita sendiri (perempuan pengusaha) harus rajin buka akses pasar,” katanya.
Pendiri Instellar Dian Wulandari menjelaskan, berdasarkan penelitian yang pernah disimaknya diketahui bahwa perempuan pengusaha relatif lebih tangguh dalam menghadapi dinamika bisnis. Tapi, sejumlah kendala melingkupi sehingga usahanya tidak berkembang signifikan.
“Ada tiga hal (hambatan), yaitu minim akses terhadap informasi atau keterampilan, minim akses penguatan keuangan. Dua hal ini sulit diatasi karena perempuan sendiri yang kurang percaya diri,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: