Jenewa, Aktual,com – Lebih dari 15.600 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 3.800 anak-anak, membutuhkan evakuasi medis untuk mendapatkan perawatan khusus secepat mungkin.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Sabtu (23/8/2025) dilansir dari ANTARA.
Di platform X, Tedros mengungkapkan, krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, yang masih didera bencana kelaparan dan pembunuhan massal oleh Zionis Israel.
Dia menekankan, puluhan ribuan pasien di wilayah kantong Palestina itu belum mendapatkan akses ke pengobatan yang sangat mereka butuhkan.
Tedros pun kembali menyerukan upaya mendesak agar bantuan kemanusiaan bisa memasuki wilayah itu, yang masih diblokade oleh Israel.
Dia juga mendesak agar gencatan senjata diberlakukan lagi di Gaza untuk mencegah lebih banyak kematian warga Palestina di sana.
Data Resmi dari Pemerintah Palestina per 15 Agustus 2025, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 61.827 warga Palestina tewas akibat perang sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.
Studi oleh The Lancet, sebuah jurnal minggu kesehatan, memperkirakan korban tewas akibat traumatic injuries di Gaza hingga Juni 2024 mencapai 64.260 jiwa, yang menunjukkan bahwa jumlah ini sekitar 40% lebih tinggi daripada angka resmi dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Studi ini memperingatkan bahwa angka tersebut hanya mencakup korban langsung dari cedera trauma, tidak termasuk kematian tidak langsung seperti akibat kelaparan, penyakit, dan krisis kemanusiaan.
Jumlah pasti masih sangat mungkin lebih tinggi, karena akses ke lokasi-lokasi terdampak sangat terbatas, dan banyak korban yang kemungkinan masih terkubur di bawah reruntuhan atau belum terdata.
Sedangkan, laporan dari UNRWA, sebuah Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, data hingga 13 Agustus 2025 total korban tewas sekitar 61.722 jiwa. Rinciannya, berdasarkan sekitar 60.199 korban yang teridentifikasi per 31 Juli 2025, sebagai berikut.
Pria dewasa 27.605 jiwa meninggal dunia, Perempuan 9.735 jiwa, anak-anak 18.430 jiwa, dan laansia 4.429 jiwa.
Adapun menurut Committee to Protect Journalists (CPJ) hingga 30 Juli 2025, setidaknya 186 jurnalis dan pekerja media tewas di Palestina. Data dari UN menyebutkan angka yang lebih tinggi, hingga 11 Agustus 2025, korban tewas di kalangan jurnalis oleh Israel mencapai hingga 274 orang, dengan 269 di antaranya adalah warga Palestina.
Artikel ini ditulis oleh:
Eroby Jawi Fahmi

















