Jakarta, Aktual.co — Geolog Rovicky Dwi Putrohari mengungkapkan cadangan minyak dan gas bumi (Migas) di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, masih cukup besar.

“Cadangan migas Mahakam masih besar. ‘Upside potential’ atau lapangan yang belum dikembangkan di sekitar Mahakam masih menyimpan potensi besar,” ujar Rovicky di Jakarta, Minggu (23/11).

Pemerintah berencana menyerahkan pengelolaan Mahakam ke Pertamina pascahabis kontrak dengan Total E&P Indonesie pada 2017. Pertamina bisa mengelola 100 persen Mahakam atau mengajak Total dengan kompensasi memperoleh blok milik perusahaan asal Perancis tersebut di luar negeri.

Menurut Rovicky, mantan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu, saat ini, Mahakam belum dikembangkan secara optimal. Wilayah tersebut, dalam istilah geologi belum dilakukan “go deeper” atau upaya mencari migas di “reservoir” yang lebih dalam lagi atau di bawah yang ada saat ini. Teknologi “go deeper” yang biasa dipakai adalah tekanan tinggi temperatur tinggi (high pressure high temperature/HPHT).

“Mahakam belum dieskplorasi ‘reservoir’ yang lebih dalam lagi dan menyimpan potensi yang besar. Kalau itu dilakukan, ditemukan cadangan migas yang besar,” katanya.

Ia mencontohkan, Blok Cepu yang sebenarnya lapangan tua, namun setelah dilakukan “go deeper” dengan teknologi HPHT ditemukan cadangan besar.

“Nah, di Mahakam ini belum dilakukan HPHT,” ujarnya.

Hanya saja, teknologi HPHT memiliki risiko tinggi dengan biaya besar. Opsi kolaborasi Pertamina bersama Total dengan skema pertukaran (swap) aset, bisa menjadi pertimbangan, sehingga dapat berbagi risiko dan biaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka