Surabaya, Aktual.com — Jumlah penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) di Keputih, Surabaya, mengalami overload. Bahkan, makin hari jumlah penghuni masih terus bertambah hingga mencapai 1.536 penghuni. Padahal, kapasitasnya hanya bisa menampung 700 orang.
“Ini bisa saja terus bertambah lagi. Satpol PP Surabaya kan gencar melakukan razia, jadi banyak gepeng (gelandangan pengamen) atau psikopatik, orang gila yang ditangkap dan dibawa ke liponsos,” kata Kepala UPTD Liponsos Keputih, Erni Lutfiah, Senin (2/5).
Akibat jumlah yang overload tersebut membuat permasalahan sendiri bagi petugas liponsos. Apalagi, di liponsos tidak ada tenaga medis sehingga mereka yang mendapat prioritas penanganan hanya berlaku bagi penghuni yang sakitnya dalam keadaan gawat darurat.
“Kalau gilanya sudah akut, ya kita bawa ke rumah sakit jiwa Menur,” lanjut Erni.
Masih kata Erni, pemkot Surabaya tidak bisa langsung memulangkan para gepeng ke kampung halaman ketika terkena razia karena beberapa daerah rata-rata tak memiliki Liponsos untuk menampung mereka.
“Nah, sementara kita tidak boleh menolak klien ketika mereka memang betul-betul terlantar. Tetapi, kalau ada beberapa keluarga yang sengaja mau menitipkan keluarganya, ya saya menolaknya secara halus,” terangnya.
Dampak dari overload liponsos Keputih juga dirasakan warga sekitar. Kerap kali ada penghuni liponsos yang kabur atau keluar dan mondar-mandir di perkampungan.
“Kan sering kabur dan mondar-mandir di kampung. Lha kalau yang kabur itu orang gila, anak-anak biasanya takut,” tutur wahyu, warga Keputih Surabaya.
Artikel ini ditulis oleh: