Bogor, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak gerah dengan kritik yang terus menderanya selama ini. Ia mengatakan, pihak-pihak yang mengkritik pemerintah seyogyanya melengkapi kritikannya dengan data untuk saling membangun.
“Sekarang masyarakat sudah dewasa, sudah matang, sudah mengerti, bisa membeda-bedakan. Dan semuanya kalau mengkritik itu ada datanya, berbasis data dan bisa mencarikan solusi alternatif,” kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4).
Pria asal Solo ini beralasan, bangsa Indonesia masih memiliki pekerjaan besar dalam membangun infrastruktur di wilayah pelosok.
Rintangan medan dan kendala di lapangan menjadi hambatan yang perlu diselesaikan bersama dalam pembangunan itu.
Sejumlah upaya pembangunan infrastruktur juga disebutkan oleh Presiden seperti pembangunan jalan Trans Papua dan di Kalimantan Utara.
Kepala Negara mengatakan keadaan geografis Papua menjadi kendala yang harus ditaklukkan mengingat pembangunan jalan juga dilakukan di ketinggian 3.300 mdpl.
“Itulah betapa sulitnya geografis yang ada di Papua. Tetapi ya harus kita bangun karena itu menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Jokowi.
Pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menggerakalkan ekonomi daerah serta mengangkat kesejahteraan penduduk.
“Saya titip marilah kita bersama-sama kita awasi pembangunan infrastruktur, awasi kualitasnya. Pembagian Kartu Indonesia Sehat yang gratis, yang sekarang mencapai 92 juta itu juga diawasi,” kata Presiden menjelaskan program pemerintah yang tengah berjalan.
Presiden juga menjelaskan sertifikasi tanah masyarakat sedang berjalan dan setiap tahun target penerbitannya bertambah.
Pada 2017, pemerintah menargetkan penerbitan sertifikat tanah masyarakat sebanyak 5 juta sertifikat.
Sementara pada 2018, target penerbitan sertifikat tanah naik 2 juta menjadi sebanyak 7 juta sertifikat dan 2019 hingga 9 juta.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Teuku Wildan