Jakarta, Aktual.com — Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan akan menjelaskan secara tuntas terkait rekaman pencatutan nama presiden yang mengaitkan namanya.
Penjelasan ini akan dilakukan Luhut Jumat (11/12) besok, dalam jumpa pers.
“Berikan saya waktu untuk memberikan penjelasan yang tuntas. Tapi saya ingin katakan kepada Anda, saya tidak pernah setuju perpanjangan Freeport itu,” kata Luhut, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12).
“Saya akan memberikan konpers resmi kalau saya tidak diundang MKD. Karena ini sudah menyangkut masalah dignity, menyangkut masalah harga diri saya dan harga diri keluarga saya,” tambahnya.
Luhut sebelumnya merasa tidak tercemar dengan transkrip rekaman yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD DPR (Baca: Menkopolhukam: Langkah Sudirman Said Bukan Instruksi Presiden).
Namanya disebut berkali-kali dalam transkrip rekaman pembicaran antara Ketua DPR RI Setya Novanto dan petinggi PT Freeport Indonesia. Meski begitu, Luhut tidak akan membawa kasus ini ke penegak hukum.
“Saya tidak merasa tercemar, biasa-biasa saja,” ujar Luhut dalam jumpa pers di Kantornya di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (19/11).
Luhut menegaskan dirinya tidak terlibat dalam negosiasi perpanjangan kontrak seperti yang dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said.
Dirinya mengaku siap hadir jika diminta oleh Mahkamah Kehormatan Dewan untuk memberikan keterangan terkait rekaman tersebut.
“Kalau dipanggil, ya datang. Kenapa seperti itu aja repot,” kata Luhut singkat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/11).
Artikel ini ditulis oleh: