Gubernur Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama Menghadiri sidang Lanjutan Kasus Dugaan Penistaan Agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2016. Sidang lanjutan yang ke delapan ini diagendakan mendengarkan keterangana saksi salah satunya ketua MUI, Ma'aruf Amin dan anggota KPUD DKI Jakarta Dahlia. Pool/JP/Seto Wardhana
Gubernur Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama Menghadiri sidang Lanjutan Kasus Dugaan Penistaan Agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2016. Sidang lanjutan yang ke delapan ini diagendakan mendengarkan keterangana saksi salah satunya ketua MUI, Ma'aruf Amin dan anggota KPUD DKI Jakarta Dahlia. Pool/JP/Seto Wardhana

Jakarta, Aktual.com – Sekjen Dewan Syura Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menegaskan, aksi bela Islam IV yang akan digelar 11 Februari 2017, untuk mengingatkan kepada umat muslim bahwa kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok belum usai.

“Ini kan kita mengingatkan kembali. Seperti mengingatkan kembali itu momen yang juga hanya mengawal kembali Alquran Surah Al Maidah,” kata Novel di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (6/2).

Pada Aksi 112 nanti lanjut dia, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI akan melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju lapangan silang Monas. Bahkan Habib Novel mengaku dalam gerakan ini tak ada persiapan khusus.

“Kalau kita lihat dari yang sebelumnya (Aksi 212) memang khusus jauh-jauh hari sudah kita persiapkan. Kalau ini kan sekadar mengingatkan, enggak ada aksi gelar sajadah lagi kan seperti kemarin. Hari Sabtu cuma kita long march dari HI ke Monas.”

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengimbau masyarakat agar tidak melakukan demo pada Jumat 11 Februari 2017.

“Kami mengimbau agar tidak ada aksi pada 11 Februari 2017, sebab masih ada kampanye hari terakhir Pilkada DKI 2017,” ujar Iriawan di Jakarta Utara, Minggu 5 Februari.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu