Jakarta, aktual.com – Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat atau GNKR merupakan gerakan strategis yang diinisiasi oleh para aktivis nasional pro demokrasi pro kedaulatan rakyat lintas generasi lintas agama lintas sektoral yang bertujuan mengadvokasi berbagai kecurangan pemilu 2019, khususnya pilpres 2019.
GNKR menilai pemilu 2019 merupakan pemilu curang yang dinilai terstruktur, sistematis dan massif sehingga perlu adanya evaluasi.
GNKR menilai kecurangan terjadi semenjak awal, mulai dari jutaan daftar pemilih siluman, tidak dikirimnya 6.5jt surat undangan, pemanfaatan ASN, camat, kepala daerah dimassifkan untuk memenangkan 01, kentalnya politik uang, hingga perusakan dan pembakaran surat suara di beberapa titik daerah.
Berdasarkan konferensi pers yang diterima aktual.com, aksi – aksi protes GNKR akan digalakkan di seluruh daerah semenjak tanggal 21Mei – 25 Mei. Untuk aksi di Jakarta akan dipusatkan di depan kantor Bawaslu 21 Mei.
Aparat diminta membantu kelancaran aksi baik di Jakarta maupun di daerah dengan tidak menghalang halangi massa aksi. Selain itu, GNKR menghimbau masyarakat di sekitar pusat aksi memberikan kemudahan akses kepada para peserta aksi untuk beribadah dan mck sehingga meringankan peserta aksi.
Koordinator GNKR, Muhammad Jumhur Hidayat mengatakan “GNKR pun berbelasungkawa atas lebih dari 500 korban petugas KPPS dan mendesak Tim Gabungan Pencari Fakta. Harus ada yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.”
Tuntutan diskualifikasi calon no urut 01 pun tercantum dalam pertemuan di Roemah Joeang Proklamasi tersebut.
“Jika terbukti adanya kecurangan yang dilakukan atau terjadi, bahkan diketahui oleh pasangan calon 01 yang notabene merupakan presiden saat ini sendiri, maka kami menuntut Bawaslu untuk mendiskualifikasi kandidat 01,” tegas Jumhur.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan