Jakarta, Aktual.com — Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang. Indonesia akan menjadi tempat menarik dan terbaik untuk memantau fenomena GMT.
Karena Gerhana seperti itu hanya terulang kembali dalam 350 tahun mendatang di Indonesia maka para pemburu GMT seperti Astronom, fotografer, dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dari berbagai negara merencanakan untuk datang ke Indonesia khususnya daerah yang dilintasi GMT 2016.
Gerhana Matahari menjadi salah satu peristiwa di mana bulan melintas di antara Bumi dengan Matahari. Sehingga, Bulan dan Bumi terletak pada satu garis lurus hingga menyebabkan cahaya Matahari yang jatuh ke Bumi berjalan oleh Bulan. Dan, hal ini terjadi pada siang hari.
Ada tiga aspek penting dari GMT 2016 yaitu aspek ilmiah penelitian, edukasi publik, dan aspek budaya. Ketiga hal ini sangat berdampak pada pariwisata daerah dan banyak pula pelajaran penting yang bisa diambil bahkan disempurnakan untuk memberikan manfaat besar bagi Indonesia yang terkait dengan menceedaskan masyarakat serta meningkatkan pariwisata untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam Indonesia pada wisatawan.
Dan, GMT ini juga penting untuk menggali potensi nasional di bidang ke-Antariksaan khususnya bidang Astronomi.
Hasil informasi yang didapatkan Aktual.com dari kantor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bahwa GMT 2016 diprediksi terjadi di Indonesia. Dan, jalur GMT tersebut bermula dari Palembang, Bangka Belitung, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Ternate, dan Halmahera.
Selain di daerah tersebut sejumlah daerah lainnya di Indonesia juga bisa menyaksikkan Gerhana Matahari sebagian di antaranya Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon. Rawamangun,, demikian Jakarta, pada Kamis (12/1).
Artikel ini ditulis oleh: