Militer Suriah menghentikan operasi militernya di daerah tersebut, setelah gerilyawan setuju untuk menyerahkan diri sebagai imbalan bagi pemindahan mereka ke luar Ghouta Barat sebab posisi mereka telah dikepung oleh militer Suriah.

Ketiga kota kecil itu memiliki kepentingan strategis karena kedekatannya dengan perbatasan Lebanon dan berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel. Melalui ketiga kota tersebut, gerilyawan mendapatkan dukungan.

Kota kecil tersebut juga menimbulkan ancaman bagi ibu kota Suriah, sebab gerilyawan di sana melancarkan beberapa serangan guna mengalihkan perhatian militer Suriah dari bagian lain negeri itu.

Protes pertama anti-pemerintah meletus di Ghouta Barat pada April 2011. Pada awal 2012, daerah tersebut memasuki tahap pertempuran yang sesungguhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara