Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut Pasangan Capres-Cawapres 01, Jokowi–Maruf Amin menang dalam hitungan cepat Pilpres 2019 versi lembaga survei bayaran.

Hal ini disampaikannya saat di program Mata Najwa Spesial Pemilu, Rabu (17/4). Setelah pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya.

Selain itu Arief Poyuono juga terlibat debat dengan Politisi PDIP Adian Napitupulu dan Politisi Partai Golkar Rizal Mallarangeng.

Arief Poyuono juga memastikan pada Najwa Shihab, Prabowo Subianto tak akan lagi melakukaan sujud syukur seperti Pilpres 2014 silam.

“Tidak akan, karena prabowo yang menang,” kata Arief Poyuono.

Sore tadi, Prabowo Subianto bersama tim melakukan konferensi pers. Prabowo Subianto mengklaim menang sementara versi Quick Count dan exit poll

“Tapi hasil exit poll kita di 5 ribu TPS, menunjukkan kita menang, dan hasil hitung cepat ini kita 55,4 persen dan hasil Quick Count ini kita menang 52,2 persen mohon semua relawan untuk mengawal kemenangan kita di semua TPS dan kecamatan,” kata Prabowo Subianto.

Politisi PDIP, Adian Napitupulu lantas menanggapi pernyataan Arief Poyuono. Menurut Adian Napitupulu, ini merupakan efek dari kekalahan

“Kalau Arief marah efek kekalahan selalu begitu,” kata Adian Napitupulu

“Aku gak marah cuma memberitahu supaya ilmu tidak digunakan untuk kebohongan,” timpal Arief Poyuono memotong Adian Napitupulu.

“Saya paham uang kalian habis, saya pahan kalian capek, waktu dan tenaga, artinya biarkan saja itu tidak akan merubah apa–apa, sekeras apapun dia berteriak tidak akan mengubah apapun, tapi sebagai pemenang saya memahami,” kata Adian Naapitupulu.

Arief Poyuono lantas menyebut bahwa Jokowi–Maruf Amin menang versi lembaga survei bayaran

“Menang versi lembaga bayaran,” kata Arief Poyuono

Najwa Shihab kemudian melempar pernyataan Arief Poyuono untuk ditanggapi oleh Yunarto Wijaya.

Yunarto Wijaya membantah tudingan Arief Poyuono

Malahan Yunarto Wijaya meminta Arief Poyuono untuk membuktikan ucapan soal survei lembaga bayaran.

“Tidak sama sekali untuk Quick Count bisa dipertanggung jawabkan, anda fitnah, anda fitnah, mas Arief sebutkan sejarah Quick Count terjadi kesalahan termasuk ketika Prabowo sujud syukur,” kata Yunarto Wijaya dengan nada tinggi.

“Ini adalah ilmu sosial yang dimatematikakan,” timpal Arief Poyuono.

Rizal Mallarangeng menyebut bahwa semua lembaga survei sudah mempresentasikan secara terbuka metode yang digunakan dalam menentukan Quick Count Pilpres 2019.

“Cuma kalau dijelaskan ke Arief mana ngerti,” kata Rizal Mallarangeng

“Statistik saya A, belum tentu situ menang matematikanya sama saya,” kata Arief Poyuono soal hasil Quick Count Pilpres 2019 di Mata Najwa.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan