Direktur Utama CSIS Juanda H. Sidabutar (kedua dari kiri) bersama jajaran direksi saat melangsungkan public expose sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Perdana Saham pada semester I tahun ini di Jakarta, Senin (17/4/2017). Pencatatan saham akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Saham yang akan ditawarkan kepada publik sebanyak banyaknya 207 juta saham. Pencatatan perdana saham pemilik merek dagang furnitur Plano ini akan melakukan pencatatan saham perdana di BEI pada 10 Mei 2017. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Hasil survei CSIS yang menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto jauh di bawah Joko Widodo dinilai sebagai bahan untuk menyenangkan hati Presiden yang tengah menjabat saat ini saja.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra Moh Nizar Zahro saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (13/9).

“Pada umumnya survei-survei yg dilakukan di era pemerintahan yang berkuasa hanya untuk menyenangkan presiden, termasuk survei yg dilakukan oleh CSIS juga terindikasi kuat hanya untuk menghibur Presiden Jokowi,” kata Nizar.

Sebab, sambung Nizar dari sektor-sektor yang disampaikan lembaga survei tersebut, sebagai faktor peningkatan elektabilitas sang petahana justru sangat memprihatinkan.

“Jika kita amati sektor-sektor yang disurvei menunjukkan kondisi yang memprihatinkan,” ujarnya.

“Sektor ekonomi misalnya, terjadi penurunan daya beli. Di sektor hukum, sedang terjadi upaya pelemahan terhadap KPK, dan di sektor maritim sedang terjadi kelangkaan garam yang mengakibatkan negara harus mengimpor garam,” papar dia.

Karena itu, kata anggota komisi V DPR Ri itu menjadi sangat aneh ketika dikatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah.

“Padahal, yang terjadi adalah ketidakpuasaan publik yang semakin meningkat,” pungkasnya.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan